وَ
لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها
عِبادِيَ الصَّالِحُونَ ( انبيا 105)
“Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di
Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang
saleh.”(Anbiya’; 105)
وَ نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ
اسْتُضْعِفُوا فِي الأَْرْضِ وَ نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ
الْوارِثِينَ.
Kami menginginkan untuk menganugerahkan
kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin
dan pewaris dunia.(Qashash; 5)
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ
مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَ
يُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكافِرِينَ يُجاهِدُونَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَ لا يَخافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ...
Hai orang- orang yang beriman, barang
siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap
orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela...(Al-Maidah; 54)
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah
akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli
baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan
penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi
dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi
oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta
kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki
yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti
nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran,
sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan
kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan
airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya.
Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun.
(HR. Thabrani) ”
“ Al-Mahdi berasal dari umatku,
berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini
dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi
oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh
tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
Imam Mahdi adalah julukan atau gelar, yang artinya Pemimpin Yang Telah Diberi Petunjuk, sedangkan namanya sama dengan nama Rasullah SAW, nama Bapaknya sama dengan nama Bapak Rasullah SAW. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya, Imam Mahdi tidak membawa Agama dan Hukum baru, melainkan Agama dan Hukum yang sama yang di bawa Rasullah SAW.
Beliau datang pada saat Dunia dalam keadaan kritis, banyak
gempa, bencana, perang, Hukum Allah sudah tidak lagi menjadi landasan hidup,
orang beriman seperti memegang bara api di tanganya, pada saat seperti itulah
Beliau datang.
Imam Mahdi di yakini sebagai Mujaddid akhir, seperti para
Mujaddid yang Allah SWT munculkan tiap 100 Tahun satu Mujaddid.
Beliau menegakan Hukum Allah SWT dengan seadil-adilnya
Ibnu
Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dan orang-orang dari timur mendukung (Al-Mahdi), menolongnya dan
menegakkan agamanya, serta mengokohkannya. Bendera mereka berwarna hitam, dan
itu merupakan pakaian yang memiliki kewibawaan, karena bendera Rasulullah
berwarna hitam yang dinamai Al-Iqab.” (An-Nihayah fil
Malahim, 1/17, Program Maktabah Syamilah)
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah
ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan
gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana
sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Adapun tanda-tanda kedatanga Imam mahdi
seperti dibawah ini :
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka
keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah,
lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu
mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun
dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian
diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di
sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR
Abu Dawud 3737)
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka
berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena
sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Syaikh Muhyiddin IBN ARABI seorang SUFI BESAR dan terkenal dalam ahlu
Sunnah waljama'ah di dalam kitab Al-Futuhat mangatakan :
”Ketahuilah Bahwa Al-Mahdi a. s. itu mesti keluar, namun tidak akan
keluar kecuali apabila dunia sudah penuh dengan kezaliman dan dialah yang akan
melenyapkan kezaliman itu dan menggantikan dengan keadilan. Dia berasal dari
keturunan Rasulullah S A W dari putra Fathimah r. a. Kakeknya adalah Husain bin
Ali bin Abi Thalib, dan ayahnya adalah Imam Hasan Al-Askari bin Imam Ali
Al-Naqi bin Imam Muhammad Al-Taqi bin Imam Ali Al-Ridha bin Imam Musa Al-Kazhim
bin Imam Jakfar Ashshadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin
bin Imam Husain bin Imam Ali bin Abi Thalib r.a.
Beliau juga mengatakan: “Maksudnya, Al-Mahdi yang terpuji yang
dijanjikan keluarnya di akhir zaman asal munculnya adalah dari arah timur, dan
diba’iat di Ka’bah seperti yang disebutkan oleh nash hadits.” (idem, 1/17)
No comments :
Post a Comment